SAKA WANA BAKTI

Adalah salah satu jenis satuan karya pramuka yang merupakan wadah pembinaan di bidang kehutanan bagi anggota pramuka agar mereka mampu membantu melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup sesuai dharma baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.
Sejarah saka wanabakti
1.      Diawali dengan penandatanganan piagam kerjasama antara kwarnas gerakan pramuka dan departemen kehutanan pada tanggal 27 Oktober 1983 oleh Letnan Jendral Purnawirawan mashudi dengan mentri kehutanan Dr. Sujarwo.
2.      Pembentukan wanabakti ditetapkan dengan keputusan kwarnas gerakan pramuka No.134 tahun 1983 tanggal 10 Desember 1983.
3.      Tanggal 19 Desember 1983 Pimpinan Saka wanabakti ditetapkan dan dilantik oleh wapres RI, Bpk. Umar wira hadi kusuma pada kesempatan upacara penghijauan di desa Pitpit, karang asem, bali.
Tujuan Saka Wanabakti
Terwujudnya para pemuda-pemudi calon pemimpin masa depan kita yang terampil, penuh inisiatif, dan berperan aktif serta melestarikan hutan untuk di manfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. 
Arti Badge Saka Wanabakti
1.      Segi lima sama sisi melambangkan falsafah bangsa indonesia yaitu pancasila,
sebagai asas tunggal saka wana bakti.
2.      Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur yang berkat usaha penghijauan, reboisasi, konservasi tanah, serta usaha yang dilakukan terus menerus.
3.      Pohon berwarna hijau melambangkan kesuburan tanah dan kemakmuran bumi.
4.      Pohon dan akar berwarna hitam melambangkan hutan yang produktif sebagai sarana penunjang pembangaunan nasional yang perlu dikelola secara produktif dan lestari.
5.      Garis lengkung berwarna biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air yang sangat penting, mengingat air sebagia salah satu sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan.
6.      Tunas kelapa bertolak belakang melambangkan kegemilangan generasi pemuda-pemudi yang tergabung dalam saka wanabakti, serta melambangkan satuan terpisah antara Pa dan Pi.
7.      Tulisan saka wanabakti melambangkan Satuan Karya itu sendiri.
8.      Tulisan saka wanabakti berwarna kuning keemasan melambangkan kejayaan saka wanabakti.

Saka adalah salah satu organisasi kepramukaan yang dinaungi oleh suatu lembaga tertentu yang dilakukan diluar sekolah.
Krida adalah satuan terkecil dalam satuan karya yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
Macam-macam krida dalam saka wanabakti :
1.      Krida Binawana
SKK dan TKK
a.       Konservasi tanah dan air
b.      Pembenihan
c.       Pembibitan
d.      Penanaman dan pemeliharaan
e.       Perlebahan
f.       Budidaya jamur
g.      Pesuteraan alam
2.      Krida Tatawana
SKK dan TKK
a.       Risalah hutan (Pendataan hutan)
b.      Pengukuran dan Pemetaan hutan
c.       Penginderaan jauh
3.      Krida Gunawana
SKK dan TKK
a.       Pengenalan jenis pohon
b.      Pencacahan pohon
c.       Pengukuran kayu
d.      Kerajinan hasil hutan
e.       Pengolahan hasil hutan
f.       Penyulingan minyak atsiri (minyak atsiri : hasil penyulingan dari bunga cengkih, fungsi : untuk kesehatan,obat, penghangat badan)
4.      Krida reksawana
SKK dan TKK
a.       Keragaman hayati
b.      Konservasi tanaman
c.       Perlindungan hutan
d.      Konservasi jenis satwa
e.       Konservasi jenis tumbuhan
f.       Pemanduan
g.      Penelusuran gua
h.      Pendakian
i.        Pengendalian kebakaran hutan
j.        Pengamatan satwa
k.      Pengendalian perburuan
l.        Pembudidayaan tumbuhan
m.    Penangkaran satwa
Krida Binawana
Adalah salah satu krida dari saka wanabati yang melaksanakan kegiatan pembinaan kawasan dan masyarakat yang erhubungan dengan salah satu organisasi fungsional departmen kehutanan dan perkebunan.
A.    Konservasi tanah
Upaya untuk memeluhara meningkatkan dan memperbaiki kondisi tanah agar berdaya guna secara optimum. Tanah adalah tubuh alam bebas dari hasil pelapukan batuan yang menduduki sebagian besar permukaan bumi, yang fungsinya sebagai habitat tumbuhan, pengatur tata air serta tempat melangsungkan kehidupan makhluk hidup.
 Erosi adalah terangkutya tanah/bagian-bagian tanah dari satu tempat ketempat yang lain oleh media alai terutama air.
Pembentukan tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu.
a.       Iklim
b.      Bahan induk
c.       Makhluk hidup
d.      Topografi
e.       Waktu
B.     Pebenihan
a.       Pengadaan benih.
Adalah proses kegiatan mulai pengumpulan benih, extrasi benih, pengujian termasuk seleksi dan penyimpanan benih.
b.      Extrasi benih.
Adalah proses pemisahan biji dari buah
c.       Pemurnian benih.
Adalah proses memisahkan benih dari benda ikatan kotoran/benih yang tidak diinginkan.
d.      Seleksi benih.
Adalah proses memisahkan benih yang berkualitas baik dari populasi benih yang telah dibrsihkan dari kotoran (Pemurnian benih). Maksud dan tujuan
Maksud dari pengadaan benih adalah menyediakan benih yang bermutu baik dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan setiap tahun dan tepat waktu.
Dan tujuan dari pengadaan benih adalah untuk menunjang kelancaran pengadaan bibit yang bermutu baik dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan setiap tahun dan tepat waktu.
C.    Pembibitan
Bibit : bahan tanaman yang dapat berupa benih sehat/seedling/anakan baik berupa stek, anakan siap tanam, cangkok maupun anakan cabutan yang dapat ditanam.
D.    Penanaman dan Pemeliharaan
1.      Penghijauan
Adalah upaya memulikan/memperbaiki kembali lahan kritis diluar kawasan hutan. Melalui kegiatan tanam menanam agar dapat berfungsi sebagai media prodiksi dan media pengatur tata air yang baik, serta upaya mempertahankan dan meningkatkan daya guna alam sesuai dengan peruntukannya.
2.      Hutan rakyat
Adalah tanaman yang didominasi oleh jenis kayu-kayuan di lahan milik petani diluar kawasan hutan. 
3.      Kebun rakyat
Adalah areal tanaman yang didominasi oleh jenis tanaman buah-buahan dan/atau tanaman industri di lahan petani diluar kawasan hutan.
4.      Reboisasi
Adalah upaya rehabilitasi lahan kritis didalam kawasan hutan melalui penanaman kayu-kayuan termasuk didalamnya pembuatan sarana dan prasarana.
5.      Rencana Teknik Reboisasi (RTR)
Adalah rencana jangka pendek/tahunan reboisasi secara detail operasional yang memuat tentang lokasi jenis dan volume kegiatan, jenis tanaman, kebutuhan bibit, pola tanam, sarana dan prasarana, peta serta rancangan untuk setiap jenis kegiatan.
6.      Sistem tumpang sari 
Adalah sistem pembuatan tanaman kayu-kayuan yang dikombinasikan dengan penanaman tanaman semusim yang dilaksanakan oleh peserta tumpang sari berdasarkan perjanjian kerja selama jangka waktu 1-3 tahun.
7.      Tanaman semusim pada kegiatan reboisasi
Adalah tanaman sementara pada kegiatan reboisasi yang perlu diatur sedemikian rupa sehingga tidak megganggu pertumbuhan tanaman pokok ataupun tanaman sela.
8.      Tanaman pokok
Adalah tanaman pada kegiatan reboisasi yang diarahkan menjadi tegakkan pokok dikemudian hari.
9.      Tanaman jenis MPTS ( Multi Purpose Trees Spesies )
Adalah tanaman bermanfaat ganda, disamping menghasilkan kayu juga menghasilkan hasil hutan non-kayu (hasil hutan) seperti buah, biji, getah, serta mampu memberikan perbaikan lingkungan.
10.  Banjar harian
Adalah pembuatan tanaman yang dilakukan dengan upah harian.
11.  Pemeliharaan tanaman
Adalah upaya untuk memelihara sejumla tanaman dalam lusan dan kurun waktu tertentu huna mendapatkan tanaman yang berkualitas baik dengan jumlah persatuan yang luas dan cukup serta sesuai dengan standart hasil yang ditentukan.
12.  Penyulaman
Adalah upaya penanaman kembali untuk mengganti tanaman pokok yang mati/ diperkirakan tidak mampu tumbuh.
13.  Penyiangan
Adalah upaya pembebasan tanaman pokok dan tanaman sela dari jenis pengganggu/ gulma. Antara lain : rumput liar, semak-semak, dan lainnya.
14.  Pendangiran
Adalah upaya penggemburan tanah di sekeliling tanaman pokok dengan maksud memperbaiki kondisi fisik tanah.
15.  Ilaran api (Sekat bakar)
Adalah jalur untuk mencegah/membatasi kebakaran hutan.
16.  Ajir 
Adalah patok yang dibuat dari bambu/kayu untuk menandai jarak tanaman dan setelah penanaman ajir ditancapkan disamping tanaman.
Warna-warna Ajir :
Warna Biru      : Tanaman Pokok
Warna Putih    : Tanaman Sela
Warna hijau     : Tanaman Pagar/Tepi
17.  Kontur
Adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada ketinggian yang sama.
18.  Penjarangan
Adalah tindakan pemeliharaan untuk mengatur ruang tumbuh dengan cara mengurangi kerapatan tegakan dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan pohon dan kualitas batang.
Maksud dan tujuan :
Maksud dari penanaman untuk meningkatkan prosuktifitas lahan melalui penanaman kayu-kayuan atau buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, sedangakn maksud dari pemeliharaan tanaman agar tanaman muda mampu menjadi pohon dengan pertumbuhan sesuai dengan yang diharapkan.
Tujuan dari penanaman dan pemeliharaan untuk mendapatkan tegakkan/tanaman yang subur dengan luasan dan jenis yang diinginkan dan dapat memberikan hasil yang menguntungkan secara optimal.
E.     Perlebahan
Adalah suatu rangkaian kegiatan pemanfaatan lebah dan produk-produknya serta vegetasi penunjang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dengan memperhatikan aspek kelestariannya.
F.     Budi daya jamur
Cara pemeliharaan jamur : 
·         Kondisi ruangan tempat penanaman jamur/kubung/ruangan produksi agar dijaga kelembabannya serta kadar air tetap dalam kondisi optimal dengan melakukan penyiraman dengan cara penyemprotan air bersih. Suhu kelembaban dapat diatur dengan mengatur ventilasi.
·         Penyemprotan air bersih tersebut dilakukan dua kali sehari pagi dan sore sampai lantai basah dihindarkan penyemprotan langsung mengenai badan buah untuk menghindari kematian/busuk.
G.    Pesuteraan Alam
Adalah salah satu kegiatan usaha tani dalam rangka upaya meninggalkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan budi daya murbei yang dikombinasikan dengan memelihara ulat sutra dan penanganan.

KRIDA TATAWANA
KRIDA GUNAWANA
Adalah salah satu krida di saka wanabakti yang berkaitan dengan kegiatan pengusahaan hutan baik terkait dengan masalah pemanfaatan, pendayagunaan maupun unsur-unsur kegiatan pendukungnya.
SKK dan TKK KRIDA GUNAWANA
Ø  Pengenalan jenis pohon.
Pohon adalah tumbuhan berkayu dengan diameter batang minimal 20 cm.
Nama Pohon Nama Latinnya
1.      Jati (Tectona grandis)
2.      Meranti (Shorea SPP)
3.      Damar (Agathis)
4.      Pinus (Pinus mercusi)
5.      Sengon (Paraserianthes talcataria)
6.      Ramin (Gonystillus Bancanus)
7.      Rasamala (Altingia excelsa)
8.      Durian (Durio zibetnus)
Manfaat bagian-bagian Pohon .
·         Kayu
Kayu perkakas/alat rumah tangga seperti meja, kursi, dll.
Bahan bangunan seperti kusen, daun pintu,dll.
Kerangka kendaraan seperti kapal.
Kerajinan ukiran dan patung.
·         Daun
Untuk minyak seperti minyak kayu putih.
·         Buah
Untuk dikonsumsi seperti durian, cempedak, dll.
·         Getah 
Untuk diambil getahnya seperti pinus, karet, dll
Sifat-sifat Morfologi pohon
A.    Morfologi batang.
a.       Penampilan pohon
Secara umum pepohonan dihutan memiliki penampilan,
·         Batang silindris
·         Batang berbuncah
·         Batang berlekuk/berbaling, berongga.
b.      Penampilan pangkal batang
·         Batang mulus
·         Batang berbanir
c.       Penampilan pepagan luar
·         Batang berdamar
·         Batang licin
·         Batang berlekah
·         Batang Bersisik
·         Batang Lepas berkotak 
·         Batang Berpuru
·         Batang Bergelang/bergaris melintang
·         Batang Berduri
·         Batang Mengelupas
·         Batang Retak-retak
B.     Pencacahan pohon.
Adalah suatu kegiatan untuk mengetahui jumlah (susunan/komposisi) dan sebaran pohon dihutan, secara sederhana pencacahan pohon dapat diartikan sebagai perhitungan terhadap potensi hutan terutama pohon-pohonnya.
Maksud pencacahan pohon 
·         Untuk mengetahui keadaan penyebaran pohon dalam tegakan yang melipui jumlah dan komposisi sejenisnya serta volume pohon yang akan ditebang.
·         Untuk mengetahui jumlah dan jenis pohon inti dan pohon yang dilindungi yang akan dipelihara sampai rotasi berikutnya.
Tujuan pencacahan pohon
·         Untuk menyusun rencana karya baik lima tahun maupun tahunan yang meliputi perbalakan dan rencana pembinaan.
C.     Pengukuran kayu
Adalah proses penentuan dimensi kau yang meliputi panjang, diameter, bagi kayu bulat ataupun panjang, lebar, maupun tinggi. Bagi kayu-kayu yang sudah dalam bentuk sortimen/kayu olahan dalam rangka penghitungan volume kayu tersebut.
Alat ukur kayu
·         Caliper
·         Garpu pohon
·         Pita diameter
·         Tongkat ukur
Cara penetapan isi kayu bulat
Isi kayu bulat rimba indonesia ditetapkan berdasarkan Rumus “Breton Matrik” yang menghitungkan isi sebenarnya kayu bulat atas dasar silinder imajiner.
Rumus Breton Matrik
I = 0,7854 x d2 x L 10.000
Keterangan : 
I : Isi kayu bulat rimba (m3)
d : diameter kayu bulat (cm)
L : Panjang kayu bulat (m)
0,7854 = ¼ x 3,1416
D.    Kerajinan hasil hutan.
E.     Pengolahan hasil hutan.
F.      Penyulingan minyak atsiri.
KRIDA REKSAWANA
Reksawana berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari 2 suku kata yaitu Reksa (menjaga/melindungi) dan Wana (hutan) Krida Reksawana adalah salah satu krida di Saka Wanabakti yang segala bentuk kegiatannya dalam rangka menjaga dan melindungi hutan.
SKK dan TKK :
1.      Keragaman hayati
Diantaranya yang terdapat didaratan,lautan,dan ekosistem akuatik sama komplek. Ekologi yang merupakan bagian dari keaneka ragaman di dalam spesies.
2.      Konservasi kawasan
Yaitu suatu upaya perlindungan sistem penyangga, perlindungan, pengawetan, keanekaragaman, jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistem dan pemanfaatan.
Secara lestari sumber daya alam hayati yang dilakukan terhadap kawasan yang memiliki sumber alam hayati dan ekosistemnya.
3.      Konservasi jenis satwa
Adalah upaya-upaya yang dilakukan baik dalam perlindungan, pengawetan, pemanfaatan satwa sehingga terhindar dari bahaya kepunahan.
Keputusan Presiden telah No. 4/93 telah menetapkan tumbuhan dan satwa nasional :
a.       Komodo sebagai satwa nasional
b.      Ikan siluk merah sebagai satwa pesona
c.       Elang jawa sebagai satwa langka
d.      Melati sebagai puspa bangsa
e.       Anggrek bulan sebagai puspa pesona
f.       Padma raksasa sebagai puspa langka
4.      Konservasi jenis tumbuhan
Adalah upaya untuk mencegah agar tumbuhan terhindar dari kepunahan melalui perlindungan sistem ekologi, kelestarian jenis tumbuhan, pemanfaatan secara lestari.
5.      Perlindungan hutan
Kegiatan yang meliputi usaha-usaha prlindungan hutan :
Mencegah dan membatasi kerusakan-kerusakan hutan dan hasil alam yang disebabkan oleh perbuatan manusia dan ternak, kebakaran, gaya-gaya alam, hama, dan penyakit.
6.      Pendakian
Persiapan :
·         Persiapan fisik dan mental
·         Rencana rute dan jadwal waktu perjalanan
·         Logistik / perbekalan
·         Pakaian hangat ( kaos kaki, sarung tangan)
·         Peralatan (Ransel, tenda, tali, senter kompas, peta, peralatan masak, alat komunikasi, p3k)
·         Perijinan dan asuransi jiwa
Pengorganisasian tugas dan tanggung jawab peserta
·         Biaya dan buku catatan perjalanan
Tujuan :
Mengarahkan anggota pramuka agar memiliki sikap mental berani, tahan uji, memiliki rasa persahabatan dan kebersamaan.
7.      Pemanduan
Adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan penjelasan tentang arti pentingnya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
8.      Penulusuran gua
Adalah suatu kegiatan memasuki dan menelusuri lorong-lorong / celah-celah yang berada di bawah permukaan tanah dengan persiapan dan perencanaan yang baik.
9.      Pengamatan satwa
Adalah upaya untuk mengetahui jenis satwa, meliputi perilaku, makanan, habitat, populasi.
10.  Penangkaran satwa
Adalah upaya menangkal makin berkurangnya berbagai jenis satwa dihabitat alami melalui penelitian dan pengembangan.
11.  Pengendalian perburuan
Adalah kegiatan pengaturan perburuan dengan menetapkan jenis jumlah satwa yang akan di buru, musim berburu, serta lokasi beburu.
12.  Pembudidayaan tumbuhan
Adalah kegiatan yang berhubungan dengan pemanfaatan dan pengembangan pembudidayaan tumuhan liar.
13.  Pencegahan kebakaran hutan

Adalah semua usaha penegahan, pemadaman kebakaran hutan dan penyelamatan akibat kebakaran hutan dan lahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar